Saban hari janda tua itu terhibur dengan tingkah
polah anjing betinanya yang akrab dipanggil Muty.
Setiap memberi makan --pagi, siang, sore bahkan
malam—sang janda tua memanggilnya dengan lantang Muty...Muty...Muty...
Tetangga di komplek itu sudah paham dengan rutinitas
janda tua tersebut. Tetanggapun beragam responnya dengan Muty yang setia menemani
kesendirian janda tua tersebut. Ada yang terhibur dan berani bermain dengan Muty. Ada yang
takut, lantaran ada ajaran agama yang menajiskannya
.
Sudah kurang lebih 1 minggu ini, tetangga merasakan
ada yang ganjil dengan kelakuan janda tua tersebut. Setiap kali mau memberi
makan Muty, tak terdengar lagi teriakannya memanggil-manggil Muty...
Para tetangga mulai heran dan bertanya-tanya. (Mungkin Muty juga heran). Apa gerangan ?
Sakitkah? Satu per satu mulai bertanya, tapi dalam hati, karena kesibukkannya masing-masing.
Akhirnya pertanyaan para tetangga tersebut terjawab,
karena Pak RT menghampiri janda tua tersebut dan mengabarkan ada warga baru
pindah, yang rumahnya tak terlalu jauh dengan janda tua tersebut.
Kata Pak RT : “Kebetulan nama nyonya tetangga baru
itu Mety juga. Jadi ibu jangan teriak-teriak lagi memanggil nama anjing ibu. “
Sejak saat itu, setiap berpapasan dengan janda tua
tersebut para tetangga yang sudah lama kenal hanya tinggal senyam-senyum...Maklum.
(Mungkin Muty juga maklum).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar