Terrapoint.blogspot.com (TPDC) terbentuk Rabu 16 Juli 2014, sebagai rumah berteduh, berlindung, berkumpul, menampung, mengolah, memilah, mencerna, merenung, untuk kemudian kita refleksikan dalam jati diri masing-masing. Tujuan TPDC, menyajikan informasi mengenai hal baik atau buruk yang setiap detik muncul. Singkatnya, TPDC menjadi rumah bersama. Oleh karena itu TPDC tidak selalu menyarankan anda setuju atau tidak setuju, atau mengikuti apa yang terdapat di sini.
Jumat, 31 Oktober 2014
Kabinet Kerja = Kehendak Rakyat
Laporkan tindakan aparat kepolisian atau aparat TNI yang digunakan perusahaan untuk berkonflik dengan masyarakat...
Selasa, 28 Oktober 2014
Menteri Pendidikan Baru dan Janji Jokowi
Banyak kebijakan terjungkal dalam tahapan eksekusi. Contoh kasus paling baru ialah Kurikulum 2013. Model pembelajaran discovery learning yang dianut kurikulum itu semestinya dapat membawa perubahan mendasar dan positif. Namun, pelaksanaan kurikulum yang serba terburu- buru, dan berbagai kekacauan di lapangan, seperti terlambatnya buku pelajaran tiba di sekolah, pelatihan guru yang terlambat, dan ketimpangan sarana di lapangan, menyulitkan penerapan kurikulum baru.
Perencanaan anggaran pendidikan juga penting. Selama ini, besarnya anggaran pendidikan belum berdampak banyak pada kualitas. Pada 2015, misalnya, dari Rp 409 triliun anggaran pendidikan, sekitar 50 persen masih terserap untuk gaji guru.
Menteri Pendidikan Baru dan Janji Jokowi
Sidang Paripurna Ricuh Lagi, Politisi PPP Marah dan Membalikkan Meja
Di tengah perdebatan dan interupsi yang alot, Hasrul mencoba maju ke depan meja pimpinan sidang untuk menunjukkan surat keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Surat itu menunjukkan keputusan yang menetapkan PPP versi Romahurmuziy sebagai PPP yang sah secara hukum
Sidang Paripurna Ricuh Lagi, Politisi PPP Marah dan Membalikkan Meja
Sidang Paripurna Ricuh Lagi, Politisi PPP Marah dan Membalikkan Meja
Relawan Bara JP: Arif Yahya ''Mencoreng'' Kabinet Jokowi
"Kejagung tidak transparan mengenai kasus internet kecamatan. Sudah dua tersangka, tetapi tidak dijelaskan mengapa Arif Yahya tidak ikut menjadi tersangka, padahal PT Telkom terlibat dalam proyek fiktif," kata Sihol Manullang, Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) di Jakarta Senin (27/10), dalam acara "Refleksi Relawan Jokowi atas Kabinet Jokowi."
Relawan Bara JP: Arif Yahya ''Mencoreng'' Kabinet Jokowi
Relawan Bara JP: Arif Yahya ''Mencoreng'' Kabinet Jokowi
Sabtu, 25 Oktober 2014
Jumat, 24 Oktober 2014
Presiden Joko Widodo Kembali Meminta Rekomendasi KPK Terkait dengan Calon Menteri
Mari kita kerja...kerja...kerja...Berganti menjadi Maaf kita tunda...tunda...tunda...
Presiden Joko Widodo Kembali Meminta Rekomendasi KPK Terkait dengan Calon Menteri
Presiden Joko Widodo Kembali Meminta Rekomendasi KPK Terkait dengan Calon Menteri
Kamis, 23 Oktober 2014
Gubernur Jabar Minta Presiden Jokowi Lebih Memperhatikan Provinsi Jabar
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan
meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar lebih peduli dan
memperhatikan Provinsi Jawa Barat dibandingkan provinsi lainnya.
Gubernur Jabar Minta Presiden Jokowi Lebih Memperhatikan Provinsi Jabar
meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar lebih peduli dan
memperhatikan Provinsi Jawa Barat dibandingkan provinsi lainnya.
Gubernur Jabar Minta Presiden Jokowi Lebih Memperhatikan Provinsi Jabar
Ketua KPK Ingatkan Jokowi Jangan Angkat Calon Menteri Berlabel Merah
Ketua KPK Abraham Samad menyatakan,
masyarakat akan menyimpulkan pemerintahan Jokowi-JK tidak bersih jika
tetap memilih dan melantik beberapa nama calon menteri yang telah
berlabel merah dan kuning.
Ketua KPK Ingatkan Jokowi Jangan Angkat Calon Menteri Berlabel Merah
masyarakat akan menyimpulkan pemerintahan Jokowi-JK tidak bersih jika
tetap memilih dan melantik beberapa nama calon menteri yang telah
berlabel merah dan kuning.
Ketua KPK Ingatkan Jokowi Jangan Angkat Calon Menteri Berlabel Merah
Rabu, 22 Oktober 2014
7 MAKNA : Adil ka' Talino Bacuramin ka' Saruga Basengat ka' Jubata
Semoga bermanfaat bagi yang belum mengetahui maknanya : Adil ka' Talino Bacuramin ka' Saruga, Basengat ka' Jubata.
Selasa, 21 Oktober 2014
Senin, 20 Oktober 2014
Kehilangan Rasa Itu
Terakhir sekitar 25 tahun lalu aku sarapan bubur ayam hasil olahan Pak
Syaiman, yang mangkal nyempil di Warung Kopi yang letaknya di Jalan. Teuku Cik
Ditiro, Pontianak Barat, Kalimantan Barat. Atau tepatnya di depan Toko Janli.
Pagi ini, 18 Oktober 2014, pukul 07.20 WIB aku coba mampir lagi. Tak
kulihat lagi sosok Pak Syaiman yang ramah, murah senyum sembari kedua tangannya
cekatan menyajikan bubur ayam pesanan pelanggannya.
Terlanjur ingin mengulangi nikmatnya khas rasa bubur Pak Syaiman yang
sulit diungkapkan dengan kata-kata, kupesanlah dengan seorang Ibu yang jualan
bubur ayam persis diposisi gerobak milik Pak Syaiman. Semula aku pikir aku cuma
kangen dengan rasa bubur ayamnya, tetapi setelah kuperhatikan sajian buburnya
dalam mangkuk dan kunikmati satu per satu sendok yang kumakan, aku pastikan ini
bukan bubur buatan Pak Syaiman.
Tapi siapa ibu paruh baya ini ?
Ciri khas bubur Pak Syaiman adalah daging ayamnya dipotong-potong balok
kecil-kecil. Potongan daging ayam itu dimasak seperti memasak sop kaldu dengan
campuran rempah rimpang kunyit, sehingga jelas tampak warna kuning mewarnai
kuah di atas bubur nasi. Ada gorengan kacang tanah dan ikan teri yang renyah
dan garing. Ada juga keripik melinjo.
Cita rasanya jelas, tidak asal-asalan. Dan pada saat itu sekitar tahun
1989, cita rasa bubur ayam Pak Syaiman, tak ada duanya di Kota Pontianak. Satu
kata: Terenak.
Sambil menikmati bubur ayam
yang rasanya “aku kecewa,” terbayang sosok Pak Syaiman yang berkulit
hitam, tubuh kurus dan rambut lurus serta kumis melintang, cekatan dan serius
menyajikan yang terbaik dari hasil karyanya.
Sajian dan rasa bubur ayam ibu paruh baya ini tak jauh berbeda rasa
dengan bubur ayam untuk anak-anak sarapan yang biasa mangkal di dekat sekolah
dasar. Ayam disuir-suir, kacang goreng yang sudah lemau, kerupuk tepung biasa.
Ikan teri seadanya.
Dalam hatiku bertanya: Kemana Pak Syaiman ? Berkecamuk dalam pikiranku:
“Masih hidupkah, sudah matikah, sehatkah,
sakitkah atau apa ?
Tak mau berlama-lama, aku langsung menghampiri ibu paruh baya itu untuk
membayar sambil bertanya : Biasanya yang jualan Pak Syaiman. Ibu, siapanya Pak
Syaiman? Ibu paruh baya itu menjawab: Pak Syaiman itu suami saya. Ada di rumah,
sedang sakit, sakit mata. Sudah lama tidak bisa berjualan lagi. Sekarang saya
yang menggantikan beliau.
Sekitar 25 tahun lalu, bubur Pak Syaiman yang kuacungi jempol cita
rasanya, dihargai Rp 2.500 per mangkuk. Kini di tahun 2014, dengan cita rasa
yang aku kecewa, dihargai Rp 8.000 per mangkuk.
Kenapa cita ranya bisa beda?
Kekuasaan untuk Rakyat
Selamat kepada Presiden Jokowi. Selamat "mendengarkan" aspirasi Rakyat
Indonesia. Salah satu aspirasi Rakyat Indonesia yang ada di Kalimantan
Barat adalah (1) Ada 187 perusahaan yang mengelola lahan perkebunan dan lahan kehutanan serta pertambangan yang bermasalah dengan rakyat Kalbar.
(2) Harga karet yang dipermainkan pasar dunia. (3) ......(Ada yang mau
menambahkan ???!!!
Kekuasaan untuk Rakyat
Indonesia. Salah satu aspirasi Rakyat Indonesia yang ada di Kalimantan
Barat adalah (1) Ada 187 perusahaan yang mengelola lahan perkebunan dan lahan kehutanan serta pertambangan yang bermasalah dengan rakyat Kalbar.
(2) Harga karet yang dipermainkan pasar dunia. (3) ......(Ada yang mau
menambahkan ???!!!
Kekuasaan untuk Rakyat
Sabtu, 18 Oktober 2014
Kamis, 16 Oktober 2014
Kebiasaanku Yang Hilang
Saban hari janda tua itu terhibur dengan tingkah
polah anjing betinanya yang akrab dipanggil Muty.
Setiap memberi makan --pagi, siang, sore bahkan
malam—sang janda tua memanggilnya dengan lantang Muty...Muty...Muty...
Tetangga di komplek itu sudah paham dengan rutinitas
janda tua tersebut. Tetanggapun beragam responnya dengan Muty yang setia menemani
kesendirian janda tua tersebut. Ada yang terhibur dan berani bermain dengan Muty. Ada yang
takut, lantaran ada ajaran agama yang menajiskannya
.
Sudah kurang lebih 1 minggu ini, tetangga merasakan
ada yang ganjil dengan kelakuan janda tua tersebut. Setiap kali mau memberi
makan Muty, tak terdengar lagi teriakannya memanggil-manggil Muty...
Para tetangga mulai heran dan bertanya-tanya. (Mungkin Muty juga heran). Apa gerangan ?
Sakitkah? Satu per satu mulai bertanya, tapi dalam hati, karena kesibukkannya masing-masing.
Akhirnya pertanyaan para tetangga tersebut terjawab,
karena Pak RT menghampiri janda tua tersebut dan mengabarkan ada warga baru
pindah, yang rumahnya tak terlalu jauh dengan janda tua tersebut.
Kata Pak RT : “Kebetulan nama nyonya tetangga baru
itu Mety juga. Jadi ibu jangan teriak-teriak lagi memanggil nama anjing ibu. “
Sejak saat itu, setiap berpapasan dengan janda tua
tersebut para tetangga yang sudah lama kenal hanya tinggal senyam-senyum...Maklum.
(Mungkin Muty juga maklum).
Tanda Baca Dalam Bahasa Inggris
Mengenal tanda-tanda baca dalam Bahasa Inggris.
Punctuation (tanda baca)
Huruf besar A ( capital letter)
Titik . (full stop or period)
Koma , (comma)
Titik-titik ... (dots)
Titik dua :(colon)
Titik koma ; (semi colon)
Tanda tanya ? (question mark)
Tanda seru ! (exclamation mark)
Tanda pisah - (hypen)
Garis miring / (slash)
Tanda garis bawah _ (dash)
Tanda kutip satu ' (apostrophe)
Tanda kutip dua " (quotation mark)
Tanda kurung () (brackets)
Tanda centang v (tick)
Punctuation (tanda baca)
Huruf besar A ( capital letter)
Titik . (full stop or period)
Koma , (comma)
Titik-titik ... (dots)
Titik dua :(colon)
Titik koma ; (semi colon)
Tanda tanya ? (question mark)
Tanda seru ! (exclamation mark)
Tanda pisah - (hypen)
Garis miring / (slash)
Tanda garis bawah _ (dash)
Tanda kutip satu ' (apostrophe)
Tanda kutip dua " (quotation mark)
Tanda kurung () (brackets)
Tanda centang v (tick)
Mengenal lebih awal lebih baik, agar ketika terjadi interaksi percakapan, maka kita tahu apa yang dimaksud.
Politik Dua Kaki
Politik dua kaki. Istilah ini muncul ketika ada partai yang sebelah kakinya berpijak ke Koalisi Merah Putih dan sebelah kaki yang lainnya berpijak ke Koalisi Indonesia Hebat.
Politik dua kaki ini sering juga orang sebut "politik bunglon." Atau politik ambivalent. Atau politik mau cari aman sendiri.
Dimana menguntungkan, disitulah ia berlabuh. Ketika tidak menguntungkan, ia segera angkat kaki. Mau cari selamat sendiri.
Analoginya, dua perahu mau didayung sekaligus untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.
Tentu, tak gampang sendiri mengangkangi dua perahu sambil mendayung.
Politik dua kaki ini sering juga orang sebut "politik bunglon." Atau politik ambivalent. Atau politik mau cari aman sendiri.
Dimana menguntungkan, disitulah ia berlabuh. Ketika tidak menguntungkan, ia segera angkat kaki. Mau cari selamat sendiri.
Analoginya, dua perahu mau didayung sekaligus untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.
Tentu, tak gampang sendiri mengangkangi dua perahu sambil mendayung.
Rabu, 15 Oktober 2014
Adil Berbagi
Dalam masyarakat pemburu, dikenal “kesepakatan” yang tak tertulis
bagaimana caranya membagi hasil buruan diantara para pemburu.
Biasanya tidak ada komplain setelah daging hasil buruan dibagi-bagi
sesuai dengan peranannya masing-masing.
Persoalan bangsa ini sejak Soeharto sampai SBY, mungkin menjalar ke
Jokowi, tidak belajar dari kearifan para pemburu untuk bagaimana : ADILBERBAGI
.
Langganan:
Postingan (Atom)